Welcome to my world

Rabu, 08 Februari 2012

Kembali normal (bukan keadaan sebenarnya)

Ini ajaib, benar – benar ajaib. Aku berhasil melakukannya, membuangnya jauh – jauh dari dalam sana. Ku kira akan berabad – abad lamanya. Aku senang bisa mengembalikan keadaan seperti sedia kala. Getaran itu, detak cepat itu, dan fikiran itu kini tak lagi bersemayam didalam sana. Semuanya kembali normal. Aku tak sabar ingin menjumpainya, menemuinya dengan sikap normal yang beberapa tahun belakangan ini tidak dapat kulakukan. Pasti akan menyenangkan bisa kembali menjawab gurauannya dengan kasar, mencium wanginya yang khas, menepis tinjunya yang lemah, menatap matanya dengan tajam, menghabiskan makanan didepannya dengan rakus, dan banyak lagi. Bahkan aku bisa mematahkan gosip itu dengan senyum konyol sekarang. Aku sangat merindukan semua itu, aku juga merindukan hari – hari pertemananku bersamanya dan bersama mereka. Mungkin akan sedikit sulit mengulang itu semua, karena kita tak lagi satu. Satu dalam artian sudah berjalan sendiri – sendiri untuk menyambut masa depan, dimana cinta, karier, dan pertemanan sudah dilelang besar – besaran. Dan dimana semua hal sudah tidak akan lagi berakhir dengan tawa, melainkan busungan dada pencapainya.
Aku menyesal karena sudah cukup banyak merusak pertemanan ini. Tapi mulai sekarang aku berjanji akan berbahagia saat melihatnya berbahagia, demikian juga dengan mereka. Sekarang aku benar – benar merindukannya, layaknya seorang sahabat yang merindukan sahabatnya yang cukup lama tak dilihatnya. Meski nantinya sudah banyak yang berubah darinya, aku pasti bisa menerimanya, karena perubahan merupakan suatu proses yang normal. Entah nantinya dia mau menerimaku kembali dalam daftar teman karibnya atau tidak. Kalaupun tidak, mungkin aku masih bisa mentoleransinya, karena aku sadar apa yang aku lakukan selama ini cukup keterlaluan. Tapi aku benar –benar tulus ingin menjadi teman karibnya lagi. Aku benar – benar tidak ingin ini hanya menjadi sebuah pertemana singkat yang sebentar saja sudah tak bermakna.
Tapi sayangnya, itu semua bukan keadaan yang sebenarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar