Welcome to my world

Rabu, 01 Februari 2012

kamu, lugumu, sahabatku

Sekolah itu masih spesial hingga saat ini,
Melihatnya saja, aku bisa membayangkan ragamu,
Membayangkanmu ditempat yang biasa kuisi denganmu dulu,
Seolah – olah aku bisa melihatmu secara nyata,
Melihatmu mengenakan baju putih biru bersihmu,,
Baju itu benar - benar menampakkan keluguanmu,
Kamu selalu tampak rapi daripada teman-tamanmu yang lain,
Bahkan lebih rapi daripada aku,,

Aku tahu kamu mengetahui semua hal,
Aku tahu kamu sudah melakukan apa yang orang dewasa lakukan,
aku juga tau kamu sudah merasakan apa yang orang dewasa rasakan,
aku tau kamu sudah dewasa saat itu, dan hingga sekarangpun, kamu selalu dewasa,,
tapi semua kedewasaan itu hampir tak nampak,
kamu tau apa yang menyembunyikan semua itu?
Putih biru yang mnyembunyikannya,,
Kamu harus berterima kasih pada putih dan biru itu,,
Tapi sifatmu terlalu nyata untuk disembunyikan juga oleh putih birumu,,
aku terkadang kasihan melihatmu sedewasa itu,
kamu mungkin melewati masa berfikir kekanak-kanakan dengan begitu cepat,
kamu mungkin juga tidak sempat tau, betapa menyenangkannya itu,
bersifat seperti anak-anak yang tidak mengerti apapun,
dan melakukan keluguan bodoh tanpa kamu sadari,
bisa membuatmu tertawa bila mengingatnya saat kamu tumbuh dewasa nanti,

Tapi kenyataannya kamu memang terlalu dewasa,
Aku ingat kamu pernah memperlakukanku layaknya orang dewasa,
Kamu tau?, saat itu aku benar – benar tidak mengerti apapun,
Yang bisa kulakukan hanya tertawa bodoh,
Tapi jujur, aku senang kamu perlakukan seperrti itu,
Aku senang melewati hari – hari saat itu,
Bibirku tidak berhenti tertawa, dan rasanya seperti ada semangat yang begitu besar,
Hingga hari – hari itu berakhir tanpa meninggalkan bekas apapun untukku,

Kamu begitu dewasa dan bijaksana,,
Kamu mau mendengar cerita – cerita bodohku,
Kamu mau berteman dengan semua kekuranganku,
Kamu mau mengerti sikapku yang terkadang konyol
Kamu juga mau tertawa mendengar ocehan luguku,
Aku tau persis, semua itu sama sekali tidak menarik untukmu,

Yang aku pikirkan saat itu adalah, kamulah sahabatku,,
Sahabat yang tidak lebih baik daripada sahabat-sahabatku yang lain,
Aku hanya menulis tentangmu karena sekarang keadaannya sudah berubah,,
Sekarang aku menganggapmu sahabat karena kamu tidak memberiku pilihan lain,
Setidaknya, sebagai sahabat, aku bias terus berada didekatmu, menanyakan kabarmu, dan banyak lagi,

Yang harus kamu tau,
Sahabat-sahabatku yang lain sama sekali tidak lebih buruk darimu,
Mereka bahkan lebih bijaksana dalam menghadapiku daripada kamu,
Aku hanya tak bisa menulis tentang mereka, karena mereka terlalu sempurna,
Dan kamu cacat,
Kamu cacat karena kamu orang yang spesial untukku hingga saat ini,
Aku sama sekali tidak tau bagaimana ini terjadi,
Sungguh, aku tidak pernah meminta perasaan ini pada Tuhan,
Rasa yang hadir tiba – tiba ini,
Juga rasa yang apabila aku bisa memilih, aku tidak akan memilih orang sepertimu,
Semakin membuatku bingung seiring dengan bergantinya hari,
Dan anehnya, rasa ini tidak cepat memudar,
Apa yang pernah kamu berikan padaku, hingga aku seperti ini?
Aku merasa begitu menyedihkan,
Aku benar – benar terlihat menyedihkan,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar