Welcome to my world

Rabu, 01 Februari 2012

Keluguan bodoh

Kebodohan yang menahun ini benar-benar menunjukkan keluguanku,
Keluguan yang membuat ku selalu setia menunggu orang yang kuanggap spesial itu,
Kebodohan yang berasal dari lubang kecil yang kubiarkan membesar tanpa kuhambat
Perkembangannya,
Kebodohan yang malah senantiasa ku pupuk,
Agar pada saatnya nanti dalam setiap detail lubang terisi penuh oleh namanya,
Nama yang membuat detak jantung ini mendadak bekerja lebih keras saat mendengar ejaan hurufnya,
Dan membuat pipi ini memerah saat ada bayangan raganya,
Keluguhan yg membuat presepsi setiap gerakannya adalah harapan,
Harapan yg kubuat sendiri agar tubuh kesakitan ini tidak begitu menderita,
Harapan konyol yg sama sekali tidak nyata memang sedikit menghibur,
karena setidaknya dalam mimpi aku bisa berada disisinya,

Aku lupa bagaimana rasa ini memulai perjalannya,
Yang kutahu ini sudah berjalan menahun,
Meski tanpa air mata, tapi rasanya begitu sunyi,
Sunyi itu benar-benar menyiksa, karena sunyi itu kubuat sendiri,,
Kamu adalah awannya,
Awan hitam yg jaraknya denganku seperti bumi ke langit,
Tapi ku paksakan untuk menariknya kuat-kuat agar dekat denganku,
Meski itu semu dan yang bisa melihat hanya aku saja,
Tapi yang aku rasakan ternyata tak lebih dari seperti membawa beban yang sangat berat,,
Hanya saja kamu tidak tau itu,,

Kita satu tujuan,
Tapi layaknya magnet, kamu tidak mau memilih kutub yg berbeda denganku,
Karena kamu selalu ingin menjauh menuju gadismu,
Bagiku kamu bahkan terlalu dekat, karena kutub magnet kita sama,,
Semua itu membuatku ingin menentang teori- teori usang itu
Aku muak melihatmu bersama gadis-gadismu,,
Aku sekarat saat aku tau kamu berbahagia dengan gadismu,,

Dunia kita sama persis,
Tapi kamu membuatku menjadi orang yg sangat aneh,,
orang yg bahkan tak pantas berada diduniamu,,
Aku sering berkamuflase,,
“Hei kamu .. ! orang spesial ditahun ke tiga, kamu tidak ada ubahnya seperti sampah,
sampah yg mengotori hati dan pikiranku. Mustahil jika aku tidak bisa melupakanmu, karena kamu hanya objek mati dalam tulisanku yang sama sekali tidak memiliki nilai jual”

Namun pada akhirnya ak menepis kembali semua itu,


Tidak ada komentar:

Posting Komentar