Welcome to my world

Senin, 27 Februari 2012

Kamu Hilang dan Saya Rindu

kamu orang yang saya kenal betul.  Karena itu saya tidak tau apa yang terjadi pada saya saat dekat denganmu, jauh denganmu, bahkan saat memikirkanmu. Yang saya rasakan hanya detak jantung saya yang bertambah cepat dan nafas saya saya yang berat saat pertama kali melihatmu. Tapi setelah aku lama di dekatmu semua itu hilang begitu saja. Saya bingung, tapi saya tau kebingungan saya tidak berarti sama sekali untukmu. Kamu orang yang terlalu sempurna untuk orang sepertiku, dan kamu juga berhak mendapatkan orang yang kesempurnaannya nyaris sama denganmu. Tapi aku ingin mengatakan suatu fakta kepadamu, saya merasa hilang saat bertemu dan kembali berpisah denganmu, saya mersa senang beada di dekatmu, saya suka senyummu, saya menikmati wangimu dan banyak lagi hal – hal yang membuat saya senang di dekatmu. Kamu kadang lucu, kadang juga cuek, marah. Saya bisa menerima semua itu, saya suka berada di dekatmu waktu kamu lucu, baik, goodmood. Tapi saya sangat tidak suka berada di dekatmu saat kamu marah.  Saya tidak seberapa memikirkan hal apa yang membuat kamu marah, karena saya tidak berkepentingan untuk itu. Dan fakta yang harus kamu ketahui, bahwa saya suka membuatmu marah.

Selasa, 14 Februari 2012

Untuk Satu Alasan

Untuk satu alasan, saya merasa kehilangan anda untuk kesekian kalinya. Jujur, sampai saat ini saya belum benar-benar mengenal anda. Saya tidak tau seberapa tampan anda, seberapa menyenangkan anda dan banyak lagi hal – hal yang ada dalam diri anda yang belum saya tahu benar.
Untuk satu alasan itu, malam ini saya merasa sesak didada, sudah tidak terlalu menyakitkan karena saya sudah terbiasa mendengar kabar terbaru anda. Tapi kabar itu cukup mengganggu saya. Karena kabar itu malam ini saya tidak bisa fokus mengerjakan tugas penting saya. Padahal besok dedline. Terima kasih sudah mengganggu.
Untuk satu alasan itu juga, malam ini saya memandang diri saya rendah. Terima kasih karena sudah membuat saya melakukan itu. Diam – diam saya mencoba membayangkan bidadari yang katanya sudah cukup lama bersama anda, hanya saja saya baru mendengar kabar tentang itu  malam ini. Saya dengar bidadari anda sangat sempurna, hanya saja terlalu muda untuk anda. Tapi menurut saya itu bukan masalah yang patut diperpanjang. Dan satu hal yang tidak perlu anda tahu, saya sangat iri pada bidadari anda itu. Saya ingin bertukar posisi dengan bidadari anda. Anda tidak tahu betapa buruknya saya sekarang. Dan saya berani bertaruh, meski anda tau betapa buruknya kondisi saya sekarang, anda tidak akan ambil pusing. Mungkin dengan bertukar posisi dengan bidadari anda, saya bisa sedikit melupakan keburukan yang menimpa saya. Tapi pertanyaannya, bagaimana mungkin anda rela menukar emas dengan kayu?
Untuk satu alasan itu lagi, saya selalu ingat tanggal kapan anda dilahirkan kedunia. Tapi maaf, tahun ini saya tidak bisa memberi ucapan selamat pada anda seperti yang biasanya saya lakukan pada anda beberapa tahun belakangan ini. Alasannya remeh, saya sudah bosan dengan itu, saya juga sudah muak dengan ucapan selamat yang saya ucapkan dengan tulus, tapi tanpa balasan apapun dari anda. Dan yang membuat saya marah pada diri saya sendiri adalah, saya selalu menunggu ucapan anda di hari kapan saya dilahirkan kedunia yang sudah berulang ke 16, 17 dan 18 kalinya. Anda dan orang lain tidak pernah tau kalau saya mentolerir anda hingga lima hari dari tanggal sebenarnya ulang tahun saya untuk menunggu anda memberikan ucapan itu, dan setiap harinya, seperti orang bodoh saya berharap anda akan mengucapakan selamat untuk saya. Tapi, meskipun saya sudah mentolerir anda selama itu, ucapan selamat anda tidak kunjung datang di hari ulang tahun ke 16, 17 dan 18 saya, apakah yang ke 19 ini anda akan melakukan hal yang sama? Entahlah. Jadi itu alasan saya tidak ingin mengucapkan selamat untuk bertambahnya umur anda tahun ini. Toh walaupun saya tidak mengucapkan selamat pada anda, anda tidak akan merasakan kehilangan apapun.
Untuk satu alasan yang perlu anda tau, bahwa saya menyukai anda. Sangat sangat menyukai anda.

Rabu, 08 Februari 2012

Pendek dan Tanpa arti

Seperti itu
Pandanganmu
Seperti itu
Anggapanmu
Seperti itu
Jawabanmu
Tapi, tunggulah saat
Lebih dari itu
Artimu
Lebih dari itu
Adamu
Lebih dari itu
Hargamu
Karena padi pasti dituai

Sunny Sunny

Bunga matahari itu senatiasa tumbuh di taman rahasiaku
Tanpa kupupuk
Tanpa kuiram
Tanpa kusiangi
Namun Begitu subur, memesona, dan tak pernah gersang
Warna kuningnya meneduhkan
Wanginya menentramkan
Pesonanya memabukkan
Membuat mata enggan berpaling dari arahnya
Namun sayang, semua tak nyata

Istimewa 1

Bintang malam
Kutitipkan seseorang padamu
Hangatkan dy dgn sinarmu
Rengkuh dy dgn kelima tanganmu
Terangi malamnya dgn cahayamu
Sampaikan jg pada awan
Agar melukis senyum indahnya
Agar meneduhkan harinya
Dan bilang pd langit
Siapkan bintang terindah untuk kuhadiahkn padanya

Istimewa II

Genderang itu kudengar jelas
Saat mata beradu
Saat senyum merekah
Saap kepala berpaling

Masih terdengar jelas
Saat jalan berkelok
Saat latar berubah
Saat waktu berlalu

Seperti bintang

Seperti bintang
Kau selalu jauh
Tapi dekat
Tak mampu kugapai
Hanya kulihat
Kilauan indahnya
Hangat cahayanya
Dimalam dingin
Memeluk tubuhku
Sendiri
Dalam sepi

tak mengurai

roket putih terindah
muncul dari asap tebal
sepanjang jalannya
membentuk gugus awan baru
memanjang, bertepi
kemudian
mengurai, menipis, dan hilang

berbeda denganmu
kamu muncul dari jelaga putih
sepanjang jalannya
membentuk pelangi terindah
berwarna-warni, bertangga
indahnya tak mengurai
tak menipis
tak hilang

kolong langit

menengadah
kulihat hamparan luas disana
biru, putih, halus, lembut
sangat cerah
semakin kumenengadah
kulihat pintu-pintu terbuka
sadarku menginjak kolong langit
segera kulantunkan harapan
pada tuhan yang kusayang
untukku
untumu
untuk malaikat-malaikat penjagaku
agar bahagia selalu

Kamu

kamu dan indahmu
tak pernah kumiliki
tapi kuharap
kamu dan sifatmu
tak mampu kuubah
tapi kubetah
kamu dan bualanmu
tak bisa kupegang
tapi kunikmati
kamu dan perhatianmu
tak sanggup kurasa
tapi kuidap
kamu dan pertanyaanmu
tak ingin kudengar
tapi kujawab
kamu dan pintamu
tak mau ku kasih
tapi kusayang
kamu dan semua milikmu
tak nyata
tak mimpi

Simfoni Senja

langit memerah, awan memecah
menjadi gurat-gurat tipis
berkelompok, bersayap
matahari bulat sempurna
begitu indah

alunan merdu menentramkan
tanda malam segera datang
menutup hari tak sempurna
bersahutan di udara
memecah hening, mengundang gelap
begitu indah

dan aku disini
bersama kalian
dalam kasih, dalam sayang
begitu indah

Inginku

aku ingin kamu ingat
entah kau jauh atau dekat
seperti yang kulakukan padamu
aku ingin kamu kenang
entah kau ingat atau lupa
seperti yang kulakukan padamu
aku ingin kamu do`akan
entah kau ikhlas atau terpaksa
seperti yang kulakukan padamu
dan kesimpulannya
aku ingin kamu
sangat menginginkanmu
entah kamu sadar atau tidak
seperti yang kupendam untukmu

Kembali normal (bukan keadaan sebenarnya)

Ini ajaib, benar – benar ajaib. Aku berhasil melakukannya, membuangnya jauh – jauh dari dalam sana. Ku kira akan berabad – abad lamanya. Aku senang bisa mengembalikan keadaan seperti sedia kala. Getaran itu, detak cepat itu, dan fikiran itu kini tak lagi bersemayam didalam sana. Semuanya kembali normal. Aku tak sabar ingin menjumpainya, menemuinya dengan sikap normal yang beberapa tahun belakangan ini tidak dapat kulakukan. Pasti akan menyenangkan bisa kembali menjawab gurauannya dengan kasar, mencium wanginya yang khas, menepis tinjunya yang lemah, menatap matanya dengan tajam, menghabiskan makanan didepannya dengan rakus, dan banyak lagi. Bahkan aku bisa mematahkan gosip itu dengan senyum konyol sekarang. Aku sangat merindukan semua itu, aku juga merindukan hari – hari pertemananku bersamanya dan bersama mereka. Mungkin akan sedikit sulit mengulang itu semua, karena kita tak lagi satu. Satu dalam artian sudah berjalan sendiri – sendiri untuk menyambut masa depan, dimana cinta, karier, dan pertemanan sudah dilelang besar – besaran. Dan dimana semua hal sudah tidak akan lagi berakhir dengan tawa, melainkan busungan dada pencapainya.
Aku menyesal karena sudah cukup banyak merusak pertemanan ini. Tapi mulai sekarang aku berjanji akan berbahagia saat melihatnya berbahagia, demikian juga dengan mereka. Sekarang aku benar – benar merindukannya, layaknya seorang sahabat yang merindukan sahabatnya yang cukup lama tak dilihatnya. Meski nantinya sudah banyak yang berubah darinya, aku pasti bisa menerimanya, karena perubahan merupakan suatu proses yang normal. Entah nantinya dia mau menerimaku kembali dalam daftar teman karibnya atau tidak. Kalaupun tidak, mungkin aku masih bisa mentoleransinya, karena aku sadar apa yang aku lakukan selama ini cukup keterlaluan. Tapi aku benar –benar tulus ingin menjadi teman karibnya lagi. Aku benar – benar tidak ingin ini hanya menjadi sebuah pertemana singkat yang sebentar saja sudah tak bermakna.
Tapi sayangnya, itu semua bukan keadaan yang sebenarnya.

RANDOM

Melihatmu seperti itu, rasanya campur aduk
Seperti pelangi yang tak lagi lengkung sempurna
Warnanya berlarian satu persatu, kearah langit yang berbeda
Membentuk garis – garis semerawut, seperti coretan pensil gambar di buku murid taman kanak-kanak
Bisa kau pilih, merah muda atau putih?
Oh tidak, keduanya tidak ada, mereka tak terdapat dalam deretan warna-warna agung
Karena putri kayangan bisa dikalahkan kegadisannya
Benar, keduanya warna – warna gadis
Tapi apa hubungannya denganmu?
Oh, kau menyukai merah muda? Bukanlah putih itu suci?
Putih itu lekas kotor jawabmu
Kau salah, suci itu tidak mengenal kotor, karena suci lebih mulia dari pelangi
Tunggu dulu, berarti kau suka merah muda? Kau masih jantan bukan?
Tentu jawabmu, merah muda itu warna kesukaan gadisku
Naif betul jawabanmu,
Apa kelak saat gadismu menyukai ungu kau akan mengambilkan percahan ungu yang mengambang dilangit?
Iya, akan kusewa roket termahal hanya untuk gadisku satu, jawabmu
Kau benar – benar bodoh, suciku tak kau cerna, tapi bersusah payah mengambil percahan khayal
Sudahlah, masih banyak suci – suci lain yang bias mengagungkan suciku
Gapai saja gurat – gurat khayal itu
Tapi, jika kelak kau lelah dengan khayalanmu
Datanglah padaku selama suciku belum agung
Namun, kalaupun kau terlambat, akan selalu ada bunga matahari yang mekar sempurna di tempat terahasiaku
Dan disana, kau bisa perjuangkan sucimu,
Untukku saja.

Nyanyian Rindu

Aku merenung disisa perjalanan
Lelah menyapaku
Disiang yang hangat
Embun jatuh dipipiku
Tapi bukan dingin yang kurasa
Dalam bulir – bulirnya
Aku melihatmu, sayang
Melihat semua yang ada padamu
Jariku menyentuhnya
Rasanya hangat, sayang
Sehangat pelukanmu tadi
Sehangat ciumanmu tadi
Aku merindukanmu, sayang
Merindukan semua yang ada padamu
Adikku sayang

Senyum terindah

Hujan disenja ini begitu bermakna
Karena tiap rintik – rintiknya
Berkelabat ingatan kecilku
Akan muntahan susu
Akan biskuit kupu – kupu
Akan sepeda baru
Dan genangan airnya
Seakan memutar video kanak – kanakku
Tentang kenakalanku
Tentang kelucuanku
Tentang kecerdikanku
Dari semua itu
Selalu ada wajah tersenyum  dibelakangku
Senyum tertulus dari wajah termulus
Yang selalu menopangku
Dalam segala aktivitasku
Wajah yang sekarang agak keriput
Tapi senyumnya masih indah

Hujan di sore ini

Hujan disore ini
Seperti membangkitkan ingatan lalu
Saat hari masih pagi
Dan matahari masih bersembunyi

Hujan disore ini
Seperti mengulang masa silam
Saat aku menggigil dalam pelukan
Dan busa sabun berceceran
Memenuhi tubuh kecilku
Menutupi tangan lembutmu

Hujan disore ini
Seperti membuka album lama
Saat aku menutup mulutku
Untuk menolak suapanmu
Suapan tertulus
Dari tangan tumulus

Hujan disore ini
Seperti mengenang kegiatan lalu
Saat aku terlelap dalam senyumku
Setelah lagu berakhir
Dan cerita berhenti
Yang keluar dari suara merdumu

Hujan disore ini
Seperti merecycle memori lusuh
Saat aku berjalan riang
Kesekolah pertamaku
Dengan satu tangan tergenggam
Ditangan halusmu

Hujan disore ini
Seperti mengingatkanku
Bahwa matahari sudah naik
Dan waktu dhuha telah tiba

Hujan disore ini
Seperti menyadarkanku
Akan kehidupan masa depan
Yang harus kugenggam dan kusiapkan
Sebaik – baiknya
Agar perihnya mengeluarkanku kedunia
Sedikit terobati

Dekat

Jangan menangis sayang
Jangan menangisi perpisahan
Kau tau?
Kita masih dekat sayang
Sangat dekat
Kita hanya dipisahkan beberapa kilo
Kita hanya dipisahkan beberapa kota
Kita hanya dipisahkan beberapa jam
Cukup dekat bukan?
Hanya saja sekarang
Kita kebetulan tidak dalam satu atap
Nanti sayang
Kita akan kembali pada satu rumah
Rumah yang selalu kita rindukan
Bersama – sama
Melukis indahnya matahari terbenam

Hanya aku

Pantai itu
Menyimpan rahasia
Tentang rasa
Yang mulai tumbuh
Saat aku duduk dibelakangmu
Bagitu dekat
Hingga wangimu kucium
Genderang itu berbunyi
Begitu nyaring
Hingga ku takut terdengar olehmu
Apa mungkin hanya aku?
Mungkin saja
Karena setelah itu
Kau pergi jauh
Sangat jauh

Rabu, 01 Februari 2012

Sangat Biasa

aku rasa semua biasa, tak ada yang spesial,,
lebih kudalami masih saja biasa,
meski terus kukorek masih tetap biasa
entah apa yang menjadikannya lebih sedikit dari biasa,,
yang kulihat hanya sedikit,
bukan sedikit,
tapi banyak minta perhatian,
minta perhatian selain pada kedua mata spesial berat kulakukan,
apalagi minta perhatian untuk hal konyol dan semu di depan mata itu.
aku merasa bahkan lebih banyak dari biasa sebagai pembandingnya,,
tapi rasanya beda dimata itu,
aku terlihat biasa, sangat biasa.
mata itu juga biasa, sangat biasa, rata-rata biasa bahkan
tapi rasanya beda dimata yang kupunya,,
mungkin mata yang kupunya perlu obat mata yang termahal untuk melihat mata itu sebagai hal biasa
bila akhirnya aku menyerah,
aku berjanji untuk melihatnya sebagai mata biasa,
 mata yang sangat biasa,
karena faktanya mata itu memang sangat biasa.

Home In Memori

Malam ini tak satupun bintang menyapaku,,
hanya sinar lampu penerang jalan yang menyinari langkahku menuju tempat tujuanku,,
untuk sampai ke tempat itu,
aku harus melewati rumah-rumah yang berjajar
dari salah satu rumah yang berjajar itu ada satu rumah yang paling spesial
rumah itu cukup mewah, bercat kuning dan ada dua kursi plastik yang disusun berjajar di berandanya,
letaknya masih sama persis seperti saat terakhir aku dsana,,

Rumah itu tempatku belajar selama hampir 3 tahun,
rumah itu tempatku bersuka ria bersama-sama mereka (orang2 yang aku sayang),,
rumah itu adalah kenangan terindah di masa-masa sma.ku
di dalamnya aku berani merancang masa depan bersama-sama merka(orang2 yang aku sayang)
dirumah itu aku sedih, senang, kaget, bangga, sumpek, bersama-sama kalian,,
meski banyak masalah di dalamnya, aku sudah tak mengingatnya lagi
yang ada di pikiranku sekarang hanya tawa bahagiaku saat bersama.sama kalian,,

Lama kutatap rumah itu, hingga akhirnya aku beranjak sambari tersenyum
karna dari semua itu aku telah menemukan hikmahnya
aku harus berjalan sendiri untuk meraih cita.2ku,,
Untuk dunia baru yang sudah di depan mataku 
aku takkan tau bilaku tak mencoba,
karna ku yakin Jalanku masih panjang

tapi jujur aku rinduuuuu kalian semua,,
semoga kita bisa mengulang hari-hari menyenangkan itu lagi di masa depan,,
disaat kita semua sukses,,
disaat kita semua sudah menjadi orang besar nanti,,

Sekilas Tentang Dulu

Mengapa lagu ini begitu menginspirasi?
harmoninya bahkan mampu membuatku melihat jelas apa yang terjadi pada waktu dulu,
waktu pertama kali aku merasa detak jantungku bertambah cepat saat melihatmu,
tatapan matamu bisa membuatku lupa dengan apa yang akan aku lakukan,
dan anehnya, tatapan itu bahkan bukan tatapan pertama kalinya bagiku,
itu bisa saja adalah tatapan keseribu yang pernah terjadi antara aku dan kamu,
mungkin juga itu adalah tatapanmu pada semua orang yang kamu kenal,
tapi, entah kenapa, ada yang berbeda denganku saat aku melihat tatapanmu saat itu,
tanpa kamu sadari tatapan itu membuat wajahku bersemu merah,

aku merasa sedikit buruk saat itu,
karena tanpa aku sadari, aku mengatakan kalimat - kalimatku dengan cengeng padamu,
dan tanpa sadar juga, aku bahkan meminta sedikit perhatianmu dengan berkali - kali melemparkan batu kecil ke arahmu,
dan aku tidak akan berhenti melakukan itu hingga kamu melihat ke arahku,
itu bahkan membuatku semakin buruk, 

aku heran padaku diriku,
kenapa aku melakukan hal yang tidak normal seperti itu,
ini sama sekali bukan kepribadianku,
karena yang aku tahu selama ini aku adalah orang yang pandai mengatur emosi,

satu lagi kejadian bodoh waktu itu adalah,
aku berkali - kali mengusikmu saat pelajaran berlangsung dengan cara memperolokmu bersama teman lainnya,
dan yang sangat aku sayangkan waktu itu adalah, kamu hanya marah padaku saja,
itu membuatku sangat merasa buruk,
aku lupa apa yang terjadi setelahnya,
tapi yang cukup aku ingat adalah,
kejadian itu membuat pertemanan kita berjarak untuk beberapa saat,
aku sangat merasa bersalah saat itu,
tapi aku tidak pernah meminta maaf padamu karena peristiwa itu,
karena aku fikir maaf tidak akan membuat hubungan kita membaik,
aku juga merasa sedikit kamu diskriminasikan,
aku berfikir, kenapa hanya aku yang membuatmu begitu marah, kenapa hanya aku yang kamu perolok sebgai balasannya? kenapa tidak teman yang lain saja? kamu tahu betul apa yang kamu perolok padaku saat itu adalah sesuatu yang sangat ingin aku tutupi, aku sangat kaget waktu itu,
aku pikir tanpa meminta maaf, apa yang terjadi saat itu sudah impas,
itu membuatku jauh lebih buruk dari pada sebelumnya,

tapi nyatanya aku tetap menunggumu dipintu itu,
menunggu kamu menyapaku dengan senyuman terbaikmu, dan kita akan membaik kembali,
ternyata itu tidak membutuhkan waktu yang lama, 
selang beberapa hari setelah itu, kita sudah membaik seperti sedia kala,
dan itu membuatku merasa lebih baik,,

Kembali ke lagu itu,
Instrumennya begitu indah,
Mengingatkanku pada waktu – waktu yang semakin mendekati hari sulit itu,
Dan itu membuatku sedikit frustasi,
Tapi disisi lain itu membuat frekuensi pertemuan kita semakin meningkat,
Aku semakin kehilangan kontrol terhadap emosiku,
Bukan hanya sekali aku bersikap cengeng didepanmu,
Aku bahkan ingat bahwa aku pernah berkata,
“...Sudah kuduga kamu membohongiku lagi, aku paling tidak suka dibohongi, aku tau ini cukup mudah bagimu untuk mengerjakannya, tapi kenapa kamu berpura – pura bodoh”
Hal itu membuatku merasa sedikt malu saat aku mengingatnya kembali,

Bahkan setiap harinya tanpa kamu sadari,
Aku selalu memilih tempat duduk yang begitu dekat denganmu,
Agar pada saat aku bosan mendengar penjelasan yang sedikit memuakkan itu,
Aku bisa setidaknya berbicara padamu meski hanya sepatah duapatah kata,
Karena itu bisa membuatku bersemangat kembali,
Sedikit kata dan pandanganmu membuatku merasa sedikit hangat,

Aku tidak memperdulikan apa yang kamu pikirkan tentangku saat itu,
Yang aku fikirkan hanya sedikit mencari kenyamanan,
Dan satu – satunya kenyamanan yang aku rsakan saat mendekati hari – hari sulit itu adalah bersama denganmu,
Kamu lucu, hangat dan suka tertawa,
Itu adalah beberapa alasan yang mebuatku sedikit nyaman berada di dekatmu.

Hubungan pertemanan kita sangat dekat saat itu,
Tapi aku hanya memikirkan soal kenyamanan,
Hingga suatu waktu aku mendengar kamu sakit,
Aku merasa sesak, dan aku terus saja memikirkannya,
Bahkan diam – diam aku merindukanmu,
Aku semakin merindukanmu saat aku tak menemukanmu ditempat yang biasanya aku bisa melihatmu,
Ini membuatku tampak buruk,

Aku merasa ada yang salah denganku,
Ini tidak bisa dikatakan mencari kenyamanan lagi pikirku,
semua menjadi semakin rumit saat aku tidak lagi bisa menganggapmu sebagai teman biasa,
Aku selalu merindukan senyummu,
Senyum yang membuatku hangat dan nyaman,

Aku merasa sangat tersiksa apabila dalam satu hari saja aku tidak melihatmu,
Tapi akhir – akhir ini, bertatapan denganmu membuat wajahku bersemu merah,
Aku semakin heran dengan apa yang aku rasakan akhir – akhir ini,
Tapi itu semua tidak terlalu aku fikirkan,
Karena hari – hari sulit itu sudah semakin dekat,
Dan itu membuatku semakin frustasi,

Mengingat lagu itu kembali,
Dibalik  instrumen dan harmoninya yang begitu indah
Lagu itu memiliki makna yang begitu menyedihkan,
Sama seperti yang aku alami dulu,
Saat hari – hari sulit itu telah tiba,
Aku dan kamu ada dalam jarak yang entah siapa membuatnya jauh,
Tapi aku tidak punya banyak waktu untuk memikirkan itu,
Karena aku mulai frustasi di hari – hari yang begitu sulit itu,

Selepas hari itupun, tidak ada banyak waktu antara aku dan kamu,
Tidak banyak frekuensi pertemuan antara aku dan kamu setelah itu,
Kamu mungkin tidak tau bagaimana rasanya menahan rindu yang membuatku lebih frustasi dibandingkan saat melewati hari – hari sulit itu,
Dan yang lebih menyedihkan lagi, meski aku dan kamu berada di tempat yang begitu dekat,
Aku sudah tidak bisa lagi merasakan kehangatan dan kenyamanan itu lagi,
Kamu sudah banyak berubah,
Sekarang kamu hanya melihatku tak lebih dari seorang teman yang kebetulan kamu kenal lama,
Aku tidak mengingat apa yang terjadi selanjutnya,
Tapi semua itu cukup membuatku sesak dan sakit,

Aku sudah cukup mengerti sebuah kata yang biasa orang dewasa katakan saat mengalami hal itu,
Tapi sebisa mungkin aku menepisnya keras – keras dan berusaha untuk tidak memikirkannya,
Selain karena aku merasa masih sangat muda untuk merasakannya, aku juga cukup tau kalau kamu juga sudah memiliki teman spesial kesayanganmu dari dulu,
Dan seperti hari – hari sebelumnya, aku sama sekali tidak mempersoalkan hal itu,

Selain menahan emosi yang kapanpun bisa meledak saat berada denganmu bersama teman – teman lainnya,
Aku tidak bisa melakukan apa – apa lagi,
Aku masih ingat dengan jelas, kalimat yang kamu bilang padaku saat perpisahan tak resmi itu, “...kamu pasti bisa melewati semuanya, semangat! Aku doakan sukses”,,
Aku hanya membalasnya dengan anggukan bodoh,

Saat tiba dirumah,
Aku tidak henti hentinya memikirkanmu seperti orang sekarat,
Kamu mungkin tidak tau apa yang ingin aku dengar dari mulutmu saat perpisahan tadi,
Aku ingin dengar kamu berkata, “ayo kita berjuang bersama – sama”,,
Tapi kenapa hanya janji do`a yang kamu katakan padaku,
semua itu membuatku tampak menyedihkan,

Itu artinya,
Kita akan berpisah dalam waktu yang tidak bisa dibilang sebentar,
Setelah kejadian itu aku sering bersedih tanpa sebab,
Tapi apa yang bisa aku lakukan?
Aku hanya tidak sanggup memikirkan untuk mencari kehangatan dan kenyamanan seperti yang pernah aku dapat darimu,
Aku juga sangat takut jika kamu lupakan,
Dan itu semua membuatku merasa jauh lebih buruk dari pada sebelumnya,
Tapi aku tidak pernah berfikir untuk merubah pilihanku,
Karena aku sadar kalau kita diciptakan dengan takdir kita masing – masing,

Selang beberapa waktu ditempatku berada saat itu,
Aku mencoba kembali menghubungimu,
Awalnya kamu menyambut itu dengan hangat,
Tapi lama – kelamaan, kamu berubah sedikit – demi sedikit,
Hingga menjadi orang yang tidak aku kenal sama sekali,
Itu membuatku buruk untuk kesekian kalinya,
Ditambah lagi, ada seorang teman yang saat itu memberitahuku bahwa kamu sangat berharap aku pergi sejauh mungkin dari hidupmu, dan dia bilang, apa yang aku lakukan padamu akhir-akhir ini sangat mengganggumu,
Aku hanya tertawa kecil saat mendengar itu,
Dan aku berkilah dengan sebuah lelucon yang membuatku tampak seperti orang bodoh,
Tapi setelah itu, aku merasakan sesak yang begitu menyiksa,
Dan itu membuatku tampak sangat menyedihkan,

Kenyamanan yang aku rasakan saat aku bersamamu dulu masih kurasakan hingga sekarang,
Hingga angka tahun sudah empat kali berganti,
Mungkin disana kau sudah beberapa kali berganti “cinta”

“cinta”, benar kata itu yang kurasakan padamu dari dulu hingga sekarang,
Aku sudah berkali – kali menghapusnya,
Tapi kata itu sudah terlalu lama tertanam di saraf tak sadarku,
Itu membuatku mencintaimu bahkan saat aku dalam keadaan tidak sadar,
Lantas apa yang harus aku lakukan?

Aku merasa masa depan yang menungguku sangat ini sangat cerah,
Tapi aku masih tidak mau beranjak dari kenyamanan yang kurasakan seperti saat aku bersamamu,
Tolong biarkan aku merasa nyaman berada di dekatmu,  meski untuk sesaat saja,
Hingga aku benar – benar bisa menemukan kenyamanan selain yang aku temukan darimu,
Kamu mungkin tidak tau, bagaiman aku merindukan hari yang bisa memudarkan rasa cintaku padamu,
Tapi aku takut hari – hari itu tidak akan pernah datang,
Aku merasa begitu menyedihkan dan terlihat bodoh,

dan lagu itu secara keseluruhan begitu indah,
karena lagu itu bisa menuntunku membuat sajak yang begitu panjang tentangmu,
dimanapun kamu berada, semoa kamu selalu dalam keadaan baik,
apapun yang kamu lakukan, semoga kamu selalu berhasil,

Inspired by : fox rain (ost my girfriend is gumiho)