Welcome to my world

Jumat, 23 Maret 2012

Kamu, Rindu, Sekarat

Dari sekian banyak waktumu, apakah pernah sedetikpun kamu merindukanku?
Rindu? Ah tidak ! saya berpikir terlalu jauh.
Apakah kamu pernah memikirkanku?
Ah bukan, mengingatku sepertinya akan lebih tepat.
Apakah kamu pernah mengingatku sedetikpun dari sekian banyak waktumu?
Jika jawabannya tidak pernah, kenapa aku selalu mengingatmu?
Bahkan lebih dari itu, kenapa aku selalu merindukanmu?
Merindukan ragamu yang kupikir sangat biasa, mengingat senyummu yang kurasa hanya sedikit menentramkan, memikirkan bagaimana kabarmu setiap hari, jam, bahkan detik?
Kenapa?
Kenapa hanya aku yang melakukan semua itu?
Apa kamu sadar, jika kamu sudah melakukan ketidak adilan dalam hidupku, yang awalnya nyaman layaknya surga?
Kamu jangan menyalahkan tuhan, tuhan sudah sangat adil padaku, tapi kamu?
Kamu bahkan tidak sedikitpun membantuku meski untuk sekedar menghapus rindu
Kamu juga tidak pernah membiarkanku untuk memikirkanmu
Apa kamu pikir aku sengaja meminta pada tuhan untuk merasakan rindu yang kapanpun bisa membuatku sekarat?
Tidak, aku terlalu lemah untuk merasakan sakitnya sekarat
Tapi aku tidak bisa dengan serta merta meninggalkan kebiasaan itu
Memikirkanmu, mengingatmu, merindukanmu adalah sesuatu terbodoh yang pernah aku lakukan

Kamu, Rindu

Dari sekian banyak waktumu, apakah pernah barang sedetikpun kamu merindukanku?
Rindu? Maaf saya berpikir terlalu jauh.
Apakah kamu pernah memikirkanku?
Ah bukan, mengingatku sepertinya akan lebih tepat.
Begini, apakah kamu pernah mengingatku barang sedetikpun dari sekian banyak waktumu?
Jika jawabannya tidak pernah, kenapa aku selalu mengingatmu?
Bahkan lebih dari itu, kenapa aku selalu merindukanmu?
Merindukan ragamu yang kupikir sangat biasa, mengingat senyummu yang kurasa hanya sedikit menentramkan, memikirkan bagaimana kabarmu setiap hari, jam, bahkan detik?
Kenapa?
Kenapa hanya aku yang melakukan semua itu?
Apa kamu sadar jika kamu sudah melakukan sebuah ketidak adilan dalam hidupku yang awalnya nyaman layaknya surga?
Kamu jangan menyalahkan tuhan, tuhan sudah sangat adil padaku, tapi kamu?
Kamu bahkan tidak sedikitpun membantuku meski untuk sekedar menghapus rindu
Kamu juga tidak pernah membiarkanku untuk memikirkanmu
Apa kamu pikir aku sengaja meminta pada tuhan untuk merasakan rindu yang kapanpun bisa membuatku sekarat?
Apa kamu pikir aku memiliki banyak waktu luang yang kapanpun kumau, aku bisa memikirkanmu?
Tidak, aku terlalu lemah untuk merasakan sakitnya sekarat, aku juga terlalu sibuk untuk memikirkan orang lain yang kutau jelas tidak pernah sedikitpun memikirkanku
Tapi aku tidak bisa dengan serta merta meninggalkan kebiasaan itu
Aku sudah menghabiskan banyak waktu untuk terbiasa dengan semua itu
Kamu tidak mungkin tahu bagaimana beratnya memulai untuk terbiasa dengan hal yang awalnya kuanggap bodoh
Memikirkanmu, mengingatmu, merindukanmu adalah sesuatu terbodoh yang pernah aku lakukan
Dan yang lebih membuatku tampak bodoh lagi, kamu membiarkan aku melakukan hal bodoh itu sendirian,
Bahkan kamu adalah salah satu dari sekian banyak orang yang menganggapku bodoh karena hal itu

Apakah setelah tau itu semua, jawabanmu masih sama?
Dari sekian banyak waktumu, apakah sedetikpun kamu tidak pernah sedikitnya mengingatku?
Jika iya, bantu aku untuk meninggalkan kebiasaan bodoh itu,
Tapi tolong, lakukan itu berlahan – lahan
Agar rasa benci tidak ada setelahnya
Agar aku bisa melihat dengan jelas siapa orang yang tepat untukku dimasa depan tanpa ada lagi bayang – bayangmu.

Selasa, 20 Maret 2012

Kamu dan Senyummu

Seperti malam – malam sebelumnya, aku kembali dibingungkan oleh bayangan indah yang aku buat sendiri. Seperti hari – hari kemarin, aku sekali lagi merasa menjadi orang terburuk disini, seperti hari kemarin juga, aku kembali membuka jepretan raga indahmu. Kamu tampak lebih baik dengan kaus olahraga biru itu. Kamu seakan menyerap energi negatifku agar tersenyum melihat jepretan ragamu. Aku cukup tahu bahwa ragamu sangat indah, dan aku tergila – gila padamu karena itu. Senyummu, kau seharusnya cukup tahu bahwa senyummu sangat istimewa hingga bisa membuat puteri kayangan jatuh cinta, apalagi aku, manusia tertidak sempurna yang pernah ada. Jadi, tolong sadarlah. Jangan terlalu sering memamerkan senyum itu didepanku. Kamu mungkin tidak menyadari saat – saat aku terpesona padamu, saat melihat senyummu rasanya aku tidak bisa membayangkan senyuman lain yang lebih indah dari senyummu.
Jika dengan senymmu saja aku sangat tergila – gila, bagaimana dengan sikap manismu yang aku rasakan hampir setiap hari beberapa tahun belakangan ini. Aku masih mengingat dengan jelas senyummu saat kamu menawarkan sarapan yang kamu buatkan untukku, aku masih ingat saat kamu mengatakan “kasihan” waktu aku sakit, aku juga masih mengingat jelas caramu kecewa terhadapku saat aku mempermalukan diri sendiri didepan teman karibku, aku juga ingat wajah lucumu saat kamu menceritakan cerita lucumu padaku, dan banyak lagi yang bisa aku ingat tentangmu. Dan satu yang paling berkesan, entah kejadian ini hanya hayalanku saja atau bagaimana, kamu pernah memberiku “far kiss”. Kamu tidak mungkin tahu bahwa itu “far kiss” keseratus yang aku dapatkan. Tapi rasanya berbeda saat kamu yang melakukan itu untukku.
Tapi yang aku sayangkan, kamu bukan hanya sekedar memberiku kenangan manis saja, apabila dihitung, kamu bahkan lebih banyak memberiku kenangan buruk yang membuatku berkali – kali ingin membunuhmu. Kamu selalu membanggakan diri sendiri dan keluargamu didepanku, kamu juga sering menganggapku orang paling bodoh yang kamu temui, kamu juga berkali – kali membuatku seakan ada dititik tertinggi, tapi kemudian kamu mengirimku ke jurang terdalam yang pernah ada, dan yang terparah, kamu selalu jatuh cinta saat aku benar – benar merasa bahwa kamu memperhatikanku.
Dan dari semua itu, kesimpulannya, kamu adalah orang yang tepat berada disampingku saat aku bahagia saja, kamu memang sempurna, tapi cacatmu lebih banyak dimataku. aku tahu bahwa kamu sama sekali tidak tertarik padaku, tapi kamu hanya menjadikanku teman baik saat kamu butuh.


Rabu, 14 Maret 2012

Untuk anda


Untuk orang yang saya beri julukan anda,
Bagaimana kabar anda malam ini? Apa anda dalam keadaan baik? Saya harap anda dalam keadaan yang sangat baik malam ini, karena sayapun sedang dalam keadaan luar biasa malam ini. Luar biasa cemburu maksud saya. Saya yakin anda disana dalam keadaan yang luar biasa hebat. Anda pasti masih terbayang – bayang akan foto – foto anda bersama putri kayangan yang anda idamkan bertahun - tahun itu, saya melihat difoto itu anda dan putri kayangan anda sangat dekat, apakah anda benar – benar sedekat itu dengan putri cantik idaman anda? Apabila jawabannya benar seperti itu, cara apa lagi yang bisa saya usahakan untuk membuat anda melihat sedikit kearahku? Agar anda tau bahwa saya berbeda dengan putri – putri tercantik manapun yang anda kenal.
Saya semakin ragu untuk berjuang mendapatkan anda setelah melihat puteri kayangan yang begitu cantik itu, jujur saya pribadi sebagai sesama perempuan mengaguminya, apalagi seorang laki – laki seperti anda yang sudah jelas – jelas mengidamkannya?
Untuk satu alasan kenapa saya selalu mengikuti aktifitas anda, yaitu karena saya menyukai anda, sangat menyukai anda. Untuk satu alasan itu juga saya rasa saya tidak perlu mengatakan perasaan saya ini kepada anda, karena saya yakin, jika anda tahu rasa apa yang diam – diam saya simpan untuk anda, anda akan memerintah saya untuk membuang rasa itu dengan alasan yang bervariasai. Saya tidak mau melakukan itu, karena rasa yang saya simpan untuk anda ini bukan karunia dari anda, tapi karunia tuhan yang harus saya jaga. Saya tidak mau tahu apa yang anda pikirkan tentang saya. Saya hanya menyukai anda, dan saya samasekali tidak melakukan suatu hal yang merugikan anda. Itu murni hak saya, entah nantinya akan saya apakan hak saya itu. Tapi saya harap, anda akan berubah pikiran sebelum saya benar – benar membuang jauh – jauh  hak dan karunia yang diamanatkan pada saya itu. Karena mungkin saja dendam akan ada setelah itu.