Dari sekian banyak waktumu, apakah pernah sedetikpun kamu merindukanku?
Rindu? Ah tidak ! saya berpikir terlalu jauh.
Apakah kamu pernah memikirkanku?
Ah bukan, mengingatku sepertinya akan lebih tepat.
Apakah kamu pernah mengingatku sedetikpun dari sekian banyak waktumu?
Jika jawabannya tidak pernah, kenapa aku selalu mengingatmu?
Bahkan lebih dari itu, kenapa aku selalu merindukanmu?
Merindukan ragamu yang kupikir sangat biasa, mengingat senyummu yang kurasa hanya sedikit menentramkan, memikirkan bagaimana kabarmu setiap hari, jam, bahkan detik?
Kenapa?
Kenapa hanya aku yang melakukan semua itu?
Apa kamu sadar, jika kamu sudah melakukan ketidak adilan dalam hidupku, yang awalnya nyaman layaknya surga?
Kamu jangan menyalahkan tuhan, tuhan sudah sangat adil padaku, tapi kamu?
Kamu bahkan tidak sedikitpun membantuku meski untuk sekedar menghapus rindu
Kamu juga tidak pernah membiarkanku untuk memikirkanmu
Apa kamu pikir aku sengaja meminta pada tuhan untuk merasakan rindu yang kapanpun bisa membuatku sekarat?
Tidak, aku terlalu lemah untuk merasakan sakitnya sekarat
Tapi aku tidak bisa dengan serta merta meninggalkan kebiasaan itu
Memikirkanmu, mengingatmu, merindukanmu adalah sesuatu terbodoh yang pernah aku lakukan